Sajak/Puisi/Cerpen/BarokahPost

Sajak - Sembunyi

by - Juli 25, 2017



Ulat berjalan menggeliat.
Sendiri menyusuri duri, ranting, juga kelopak berjatuhan
susah payah pergi kesana kemari
mencari apa yang seharusnya menjadi miliknya;
daun-daun miliknya, bukan? atau mawar melati misalnya?
Namun hidupnya hanya dimaki dan dibenci.

Ulat berpikir, kenapa Tuhan menjadikan dedaunan sebagai takdirnya?
"Dunia melihat kalian.." lirihnya sambil terus berjalan
seikat melati dari kebun belakang
ada ulat menggapai kelopak
sesekali ia ingin wewangian
"Ih jijik! Singkirkan!"

Ulat berjalan lagi, 
menyusuri kerikil yang bukan seharusnya


Bandung, 03 November '99

You May Also Like

0 komentar